Tentang Kami

I. LATAR BELAKANG

Ketidaksetaraan laki-laki dan perempuan ditengarai sebagai akar ketidakadilan yang dialami perempuan. Ketidakseataraan ini terbangun di atas fondasi budaya patriarkhi yang bercokol kokoh dalam masyarakat karena ditopang oleh system pelestari yang melibatkan multi agen (media, institusi agama, institusi keluarga, institusi pendidikan, bahkan Negara). Sehingga ketidaksetaraan laki-laki dan perempuan atau sering disebut ketidaksetaraan gender menjadi sebuah system social di dalam masyarakat

Ketidakadilan terhadap perempuan atau dengan bahasa lain disebut sebagai ketidakadilan gender mengambil wajah yang sangat beragam dari perlakuan diskriminatif terhadap perempuan di segala bidang kehidupan, peminggiran perempuan dalam bidang ekonomi, pencitraan negative terhadap perempuan, beban berlebihan, sampai tindakan kekerasan terhadap perempuan.

Ketidakadilan terhadap perempuan ini melahirkan kesadaran di kalangan perempuan untuk melakukan gerakan pembebasan perempuan dari segala bentuk ketidakadilan.Belakangan kesadaran akan adanya ketidakadilan terhadap perempuan ini menular kepada kelompok yang selama ini dianggap paling diuntungkan oleh budaya patriarkhi yakni laki-laki. Penularan kesadaran ini terjadi melalui berbagai cara, karena menyaksikan penderitaan perempuan yang mereka cintai, karena bekerja dengan organisasi perempuan, atau karena memiliki minat pada kajian perempuan. Kesadaran laki-laki ini juga muncul dari refleksi bahwa budaya patriakhi membwa dampak negative bagi laki-laki sendiri, konstruksi kelelakian (maskulinitas) yang diandaikan oleh budaya patriarkhi juga melahirkan hirarki di kalangan laki-laki. Laki-laki menyadari bahwa hirarki itu menimbulkan ketidakadilan dan penindasan laki-laki atas laki-laki lainnya.

Laki-laki pendukung gerakan pembebasan perempuan dari ketidakadilan gender di Indonesia sejauh ini terbatas sebagai individu-individu yang terpisah satu sama lain dan belum menjadi sebuah kelompok atau jaringan gerakan yang solid dan memiliki agenda jelas terhadap percepatan pencapaian keadilan gender lebih khusus agenda pencegahan kekerasan berbasis gender.

Upaya-upaya untuk membangun kelompok sebagai gerakan untuk memberikan pengaruh yang lebih signifikan telah diupayakan namun keberlanjutan kelompok sebagai bagian penting gerakan menjadi hal yang belum dapat dipecahkan. Akibatnya gerakan laki-laki terkesan berjalan sendiri-sendiri, bersifat reaksioner, bersifat sesaat dan tidak berkelanjutan dan tidak memiliki arah yang jelas.

Maka gerakan laki-laki dengan menjadikan kelompok atau jaringan sebagai gerbong gerakan menjadi kebutuhan penting karena selain untuk membangun arah perjuangan yang jelas, kelompok atau jaringan juga berfungsi untuk menopang satu sama lain untuk menghadapi tantangan yang selama ini dihadapi oleh aktivis laki-laki seperti stigmasisasi dari kelompoknya sendiri yakni stigma sebagai laki-laki yang tidak memenuhi kualifikasi laki-laki ideal, dianggap sebagai laki-laki kalah atau stigma tentang laki-laki dengan orientasi seksual tertentu.

Dengan berkelompok dan berjaringan juga memungkinkan gerakan laki-laki untuk pencapaian keadilan gender dan pencegahan kekerasan berbasis gender untuk berdialog dengan gerakan perempuan yang notabene adalah ibu kandungnya untuk menghindari salah paham serta untuk memperjelas posisi gerakan laki-laki dalam konteks gerakan perempuan.

Kejelasan posisi gerakan laki-laki dalam konteks gerakan perempuan menjadi penting untuk membangun kepercayaan dari gerakan perempuan sekaligus menjadi rambu-rambu bagi gerakan laki-laki sendiri bahwa gerakan laki-laki untuk penciptaan keadilan gender dan pencegahan kekerasan berbasis gender merupakan bagian integral dari gerakan perempuan, merupakan gerakan pendukung dan tidak akan mengambil ruang politik yang sudah dibangun oleh gerakan perempuan.

II.  PRINSIP-PRINSIP ALIANSI LAKI-LAKI BARU

1. Berkomitment terhadap Kesetaraan dan Keadilan

Aliansi meyakini bahwa laki-laki dan perempuan memiliki status dan kedudukan yang sama. Karenanya Aliansi menolak segala bentuk ketidakadilan yang dialami oleh salah satu jenis kelamin. Dan Aliansi mendukung sepenuhnya segala strategi affirmasi untuk menciptakan kesetaraan untuk mempercepat pencapaian keadilan.

2. Anti diskriminasi

Aliansi menolak segala bentuk tindakan diskriminasi atas dasar jenis kelamin maupun diskriminasi atas dasar lainnya. Aliansi akan melakukan upaya-upaya untuk penghapusan tindakan diskriminasi dengan melakukan kampanye dan advokasi.

3. Anti kekerasan terhadap perempuan.

Aliansi meyakini bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah tindakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan merupakan tindakan melawan hukum. Aliansi menuntut pertanggungjawaban seratus persen terhadap pelaku kekerasan. Aliansi melakukan upaya-upaya pencegahan dengan mempromosikan perubahan perilaku kepada laki-laki yang berpotensi menjadi pelaku kekerasan terhadap perempuan melalui pembangunan citra baru laki-laki yang anti kekerasan.

III. ISU-ISU YANG MENJADI KEPEDULIAN ALIANSI

1. Kekerasan terhadap Perempuan

2. Kesehatan dan hak Reproduksi dan Seksual

3. Tafsir Agama yang merugikan Perempuan (Poligami

4. Fatherhood

5. Seksualitas

IV. STRATEGI YANG DIPILIH ALIANSI

1. Membangun citra baru laki-laki

2. Melakukan upaya-upaya yang berorientasi kepada perubahan perilaku laki-laki

V. KELOMPOK SASARAN ALIANSI

1. Remaja Laki-laki dan Perempuan

2. Laki-laki dewasa

3. Laki-laki aktifis

4. Akademisi

5. Pemuka Agama

6. Media

7. Tokoh Masyarakat

8. Laki-laki pelaku kekerasan

VI. STRUKTUR ORGANISASI

KOORDINATOR

Nur Hasyim

Eko Bambang Subiantoro

Syaldi Sahud

KOORDINATOR WILAYAH

Wilayah Aceh : Farid Muttaqin

Wilayah Bengkulu : Ahmad Syahroni

Wilayah Jakarta : Wawan Suwandi

Wilayah Yogyakarta : Aditya Putra Kurniawan

Wilayah Kupang : Niko

VII. ORGANISASI PENDUKUNG

1. Rifka Annisa Yogyakarta

2. Yayasan Jurnal Perempuan Jakarta

3. WCC Cahaya Perempuan Bengkulu

4. Rumah Perempuan Kupang

5. WPF Indonesia

Discussion

19 thoughts on “Tentang Kami

  1. Sukses Bro!!!!!

    Posted by Hartian silawati | January 29, 2010, 7:10 am
  2. Di banyak tempat, jangankan laki-laki, kalangan perempuan masih pada berada posisi, dan “asyik menikmati tatanan dan norma”, tidak memahami konsep dasar kesetaraan gender. So, persoalannya adalah justru pada kondisi hal tersebut tidak dipersoalkan, padahal jelas-jelas terjadi ketimpangan dalam pola dan tata kelola sumber daya yang ada. Kondisi ini tentu sangat bertentangan dengan fondasi keberangkatan isu gender ini diusung, yaitu terjadinya ketidakadilan itu sendiri.
    Furthermore, … (mari kita diskusikan beramai-ramai!)

    Posted by Muhammad Juaini | February 4, 2010, 2:35 pm
    • Itu fakta yang harus diperhatikan, karenanya Gerakan Laki-laki ini tidak dapat dilepaskan dengan gerakan pemberdayaan perempuan, Gerakan Laki-laki adalah bagian dari gerakan perempuan karena keadilan gender mensyaratkan keberdayaan Perempuan dan Laki-laki.

      Posted by lakilakibaru | February 5, 2010, 12:48 am
  3. Saluuutt!!! Tetab semangat, bro!!

    Posted by fira | March 8, 2010, 9:23 am
  4. Great job…..boleh gabung bro…..

    Posted by jayadi muh. thaha | March 25, 2011, 2:20 am
    • Dengan senang hati rekan Jayadi, jika Anda bersetuju dengan nilai-nilai yang kami perjuangkan Anda dapat menjadi bagian dari kami, Aliansi Laki-laki baru adalah sebuah gerakan. Jadi yang dilakukan adalah membangun kesadaran baru kepada laki-laki tentang menjadi laki-laki yang lebih egaliter dan anti kekerasan lebih khusus kekerasan terhadap perempuan.

      Posted by lakilakibaru | March 25, 2011, 11:36 pm
  5. wow… laki-laki baru bersatu melawan ketidakadilan

    Posted by wahyu susilo | March 27, 2011, 2:08 am
  6. mantaff…… bias gabung…:)

    Posted by kangtajib | March 28, 2011, 5:27 am
  7. salam kenal buat smua!!!sy apresiasi bgt dengan adanya komunitas lakilakilain..

    Posted by khoirul hedayach | April 4, 2011, 9:06 am
  8. saluuuutt!!! saya bantu menyebarkan 🙂

    Posted by Prima Wimala | April 8, 2011, 4:01 am
  9. salut buat lakilakibaru..semoga kaum lakilaki semakin menghormati nilai nilai persamaan..

    Posted by lusia sriwening | November 2, 2011, 12:24 pm
  10. lets start with our self… bapak-bapak, mas-mas… mulai langkah dengan menyetarakan pasangan kalian… ^_^ SUKSES!!!!

    Posted by dheequeenbee | November 28, 2011, 7:51 pm
    • Thanks telah mengingatkan kami, prinsip yang kami kembangkan adalah memulai dari perubahan personal, dan membuat ruang untuk selalu merefleksikan sikap dan perilaku kita dalam relasi kita dengan pasangan, anak, saudara, atau kolega kita. Sekalilagi terima kasih

      Posted by lakilakibaru | November 29, 2011, 10:06 am

Leave a comment

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 2,188 other subscribers

Pengunjung